Representasi Relief
Relief diartikan kenampakan nyata dari permukaan bumi,
yaitu perbedaan-perbedaan dalam ketinggian dan kemiringan permukaan bumi.
Relief dipresentasikan dengan menghubungkan titik-titik di permuakaan bumi yang
memiliki ketinggian yang sama dengan satu garis yang disebut dengan garis kontur, dikenal dengan metode contouring.
Garis kontur merupakan cara yang paling banyak dilakukan
untuk menggambarkan permukaan dan ketinggian pada peta karena memberikan
ketelitian yang baik. Dapat juga menggambarkan relief bumi pada peta dengan hill shading, layer shading dan blok diagram. Tetapi ketiga cara
tersebut pada dasarnya juga menggunakan garis kontur.
Pembuatan garis kontur dilakukan dengan cara interpolasi
titik-titik hasil pengukuran di lapangan. Tidak dimungkinkan untuk mengetahui
ketinggian semua titik dengan mengukur ketinggian semua titik itu. Menurut
Hidayati N Iswari interpolasi itu dibagi menjadi dua yaitu:
1. Interpolasi linier
yaitu interpolasi garis kontur menggunakan perhitungan pada garis
2. Interpolasi grafis
yaitu membagi garis menggunakan garis lain yang ukurannya lebih mudah lalu
digaris dengan prinsip garis sejajar untuk mendapatkan ukuran yang sebanding
Kegunaan dari garis kontur yaitu:
1. Menunjukkan bentuk
relief
2. Mengetahui bentuk
lereng
3. Mengetahui besar
kemiringan lereng
Sifat yang dimiliki garis kontur yaitu:
1. Semakin rapat garis
kontur semakin terjal kemiringan lereng dan semakin renggang garis kontur
semakin landai bentuk kemiringan lereng
2. Garis kontur selalu
berkesinambungan atau kontinyu
3. Tidak ada garis
kontur yang berpotongan satu sama lain
4. Tidak ada garis
kontur yang bercabang
5. Garis kontur
bersifat horizontal
6. Garis kontur selalu
membelok-belok
7. Garis kontur
merupakan garis yang tertutup
8. Garis kontur selalu
tegak lurus dengan aliran di permukaan
Selain dengan garis
kontur representasi relief dapat menggunakan hill shading, layer shading dan
blok diagram. Cara hill shading yaitu
dengan memberi bayang-bayang pada garis kontur dengan satu arah penyinaran.
Sedangkan cara layer shading yaitu
dengan memberi warna dengan gradasi warna berdasarkan ketinggiannya. Kesan tiga
dimensi pada peta dibuat dengan blok
diagram.
·
Penampang Melintang
“Profil (pro dan filare yang berarti menarik garis ke depan) adalah bentuk
kenampakan topografi suatu lereng apabila dipotong secara vertikal atau
gambaran penampang suatu daerah dilihat dari samping, Selanjutnya besarnya
kemiringan lereng dapat ditentukan berdasarkan perbandingan antara beda tinggi
dengan jarak datar dari dari dua buah titik atau tempat, dan penyajian besarnya
kemiringan tersebut dapat berupa derajat, meter per kilometer, pecahan, miles,
persen dan desimal.” (Iswari N. Hidayati:2011)
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, Iswari Nur, 2011, Petunjuk Praktikum Kartografi Dasar(GKP 0101), Fakultas Geografi
Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.
No comments:
Post a Comment