“Profil (pro dan filare yang berarti menarik garis ke depan) adalah bentuk kenampakan topografi suatu lereng apabila dipotong secara vertikal atau gambaran penampang suatu daerah dilihat dari samping. Selanjutnya besarnya kemiringan lereng dapat ditentukan berdasarkan perbandingan antara beda tinggi dengan jarak datar dari dari dua buah titik atau tempat, dan penyajian besarnya kemiringan tersebut dapat berupa derajat, meter per kilometer, pecahan, miles, persen dan desimal” (Iswari N. Hidayati:2011). Profil diperlukan untuk membuat trase jalan kereta api, jalan raya, saluran air, pipa air minum (Wongsotjitro, 1980).
Pembuatan profil diperlukan pengukuran terhadap beda tinggi dan jarak setiap titik yang akan dibuat profil. Waterpass merupakan salah satu alat yang sering digunakan dalam pengukuran untuk membuat profil. Hal ini mungkin karena keunggulannya dalam kecepatan pengukuran dan perhitungan yang sederhana. Profiling menggunakan waterpass terdapat dua macam cara, yaitu memanjang dan melintang.
Metode memanjang dilakukan dengan membuat segmen-segmen pada tanah yang akan dibuat profil. Instrumen dan titik yang akan diukur terletak pada satu garis lurus. Metode ini hampir mirip dengan pelurusan hanya saja dilakukan pada bidang yang miring. Ilustrasi pengukuran dengan metode memanjang dapat dilihat pada gambar 5.1.
Pembuatan profil diperlukan pengukuran terhadap beda tinggi dan jarak setiap titik yang akan dibuat profil. Waterpass merupakan salah satu alat yang sering digunakan dalam pengukuran untuk membuat profil. Hal ini mungkin karena keunggulannya dalam kecepatan pengukuran dan perhitungan yang sederhana. Profiling menggunakan waterpass terdapat dua macam cara, yaitu memanjang dan melintang.
Metode memanjang dilakukan dengan membuat segmen-segmen pada tanah yang akan dibuat profil. Instrumen dan titik yang akan diukur terletak pada satu garis lurus. Metode ini hampir mirip dengan pelurusan hanya saja dilakukan pada bidang yang miring. Ilustrasi pengukuran dengan metode memanjang dapat dilihat pada gambar 5.1.
Metode melintang dilakukan dengan satu titik pengamatan yang membidik beberapa titik. Alat ukur diletakkan di luar garis ukur. Ilustrasi pengukuran dengan metode memanjang dapat dilihat pada gambar 5.2.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, Iswari Nur,
2011, Petunjuk Praktikum Kartografi Dasar(GKP 0101), Fakultas Geografi
Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.
Sudaryatno. 2012. Modul BahanAjar Ilmu Ukur Tanah. Yogyakarta :Fakultas Geografi,
Universitas GadjahMada
Wongsotjitro,
Soetomo. 1980. Ilmu Ukur Tanah. Yogyakarta: Kanisius.
No comments:
Post a Comment